Tertarik Dunia Game Sejak SMA, Mahasiswa ISTTS Bikin Ilustrasi Game Pakai Artificial Intelligence

Kemampuan Artificial Intelligence (A.I.) atau Sistem Cerdas saat ini sudah dimanfaatkan di berbagai ranah.

Ranah seni juga tidak bisa lepas dari pengaruh A.I. dengan munculnya berbagai aplikasi yang membantu membuat gambar dengan cepat.

Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, muncul pemain baru yang cukup membuat gempar baik di kalangan peminat A.I. maupun kalangan pelaku seni.

Hal itu diawali saat OpenAI (salah satu perusahaan yang Elon Musk ikut serta membangunnya) merilis DALL-E.

Dengan DALL-E seseorang bisa mengetikkan apapun dan DALL-E akan memberikan gambar yang sesuai dengan apa yang diketikkan.

Kualitas gambar yang dihasilkan sangat tinggi bahkan bisa menyerupai foto.

Walau berbayar dan cukup mahal, DALL-E tetap diminati.

Lima hari yang lalu, muncul aplikasi serupa DALL-E bernama Stable Diffusion dari perusahaan Stability AI yang dapat digunakan secara gratis dan bahkan Open Source.

Sehingga saat ini, setiap orang bisa membuat gambar dengan mudah menggunakan aplikasi ini.

Hal ini yang ditanggapi secara cepat oleh Theodore Kindly, mahasiswa program studi S1-Informatika Program Profesional Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS)

Sebagai mahasiswa yang sangat berminat dalam pembuatan game sejak duduk di bangku SMA.

Kemunculan teknologi semacam Stable Diffusion langsung disadari oleh Kindly yang kemudian ia manfaatkan dalam project pembuatan game card miliknya.

Game card buatannya memiliki konsep pertarungan robot versus manusia yang memerlukan banyak ilustrasi karakter.

Dengan menggunakan Stable Diffusion, Kindly tinggal mengetik deskripsi dari tokoh yang diinginkan. Deskripsi teks ini biasa disebut sebagai prompt.

Saat mendemokannya, Kindly mengetik “petarung kekar memakai rompi merah muda” dalam Bahasa Inggris sebagai prompt.

Dalam hitungan detik, gambar yang dimaksud sudah selesai dibuat.

Kualitas gambar yang dihasilkan pun sangat layak seperti dibuat oleh ilustrator profesional.

“Stable Diffusion sangat kreatif dalam menerjemahkan deskripsi. Terlalu banyak variasi gambar yang bisa dihasilkan dari sebuah prompt. Jadi ini adalah seni tersendiri untuk bisa menciptakan prompt yang tepat agar gambar yang dihasilkan sesuai dengan keinginan,” ujar Kindly.

Tidak hanya memasukan deskripsi teks, untuk mendapatkan gambar sesuai keinginan dengan lebih cepat, Kindly memasukkan gambar sektsa sederhana sebagai prompt ke Stable Diffusion.

Tak lama kemudian, muncul ilustrasi yang mengagumkan yang dibuat berdasar skets sederhana tadi.

“Dengan cara ini, saya tinggal menulis deskripsi tambahan dalam prompt, misal apakah baju yang dipakai terbuat dari kain jeans, atau latex yang berkilap,” terang Kindly.

“Stable Diffusion juga bisa membantu saya untuk brainstorming dalam eksplorasi ide. Misalkan saya belum punya ide, bentuk robot itu bisa seperti apa saja. Saya tinggal menulis prompt yang umum dan membiarkan aplikasi membuat gambar alternatif sebanyak-banyaknya, yang kemudian bisa saya seleksi,” jelasnya.

Kindly menunjukkan ratusan ilustrasi robot yang telah dibuatnya dengan berbagai bentuk.

Bahkan dia juga menunjukkan berbagai macam karakter buah-buahan.

“Ratusan gambar ini bisa dihasilkan hanya dalam dalam waktu setengah jam, seringkali saya dapat ide yang belum pernah terpikirkan dari gambar-gambar ini,” ungkap pria yang juga hobi bermain game itu.

Dosen Pembimbing Kindly, Dr Lukman Zaman PCSW S Kom M Kom mengaku sangat mendukung usaha membuat ilustrasi bagi aset game dengan cara baru ini.

“Banyak teknologi A.I. membuat disrupsi di berbagai ranah. Teknologi semacam Stable Diffusion ini juga berpotensi akan membuat disrupsi serupa di proses pembuatan game,” ungkapnya.

“DKV ISTTS tentu akan menjadi pihak yang paling siap menghadapi disrupsi ini, dibuktikan dengan adanya early adopter seperti Kindly yang secara cepat memanfaatkan setiap munculnya inovasi teknologi baru,” pungkasnya.

Sumber: Surya

Tags

Leave a comment