Dalam pembuatan tugas akhir website qos management memiliki latar belakang dari sebuah permasalahan yang dihadapi oleh administrator jaringan. Bandwidth internet yang didapatkan dari beberapa internet service provider menjadi sebuah total bandwidth yang digunakan untuk mengakses jaringan internet pada sebuah kantor. Quality of service yang ada pada routeros mikrotik dapat membantu administrator jaringan untuk mengalokasikan bandwidth yang dimiliki. Salah satu quality of service yang sering digunakan pada routeros mikrotik adalah simple queue. Simple queue dapat melakukan pembatasan penggunaan jaringan internet berdasarkan ip address maupun ip subnet dari client. Pembatasan penggunaan jaringan internet dapat dilakukan dengan melakukan konfigurasi limit-at, max-limit, dan priority pada setiap simple queue yang dibuat.

Simple queue yang telah dibuat dan telah dikonfigurasi sesuai dengan pengalokasian bandwidth pada setiap client akan membuat pembagian bandwidth koneksi jaringan internet menjadi lancar berkat quality of service yang ada pada routeros mikrotik. Terjadi sebuah permasalahan pada salah satu internet service provider yang digunakan, dimana koneksi salah satu internet service provider ini tidak dapat digunakan dan membuat jumlah dari total bandwidth berkurang. Hal ini mengakibatkan pembagian bandwidth maupun pembatasan penggunaan jaringan internet menjadi tidak lancar dan kurang adil. Satu-satunya cara adalah dengan mengubah konfigurasi pada setiap simple queue yang dimiliki satu-persatu. Pengubahan pada masing-masing simple queue yang dimiliki menjadi tidak efisien karena memakan waktu dan menyulitkan administrator jaringan.

Berdasarkan permasalahan yang dimiliki tersebut dibuatlah tugas akhir website qos management pada routeros menggunakan framework laravel ini. Website qos management dapat membantu administrator jaringan untuk melakukan pengubahan konfirgurasi pada limit-at dan max-limit pada setiap simple queue yang dimiliki saat total bandwidth diubah. Hasil pengubahan konfigurasi simple queue akan dihasilkan berupa syntax yang akan dapat digunakan pada terminal di routeros mikrotik. Selain itu administrator jaringan juga dapat terbantu dengan desain model tree untuk memudahkan melihat struktur simple queue yang dibuat berdasarkan parent dan priority.